An Unbiased View of Kisah Abu Sufyan bin Harits
وَّنَزَعَ يَدَهٗ فَاِذَا هِيَ بَيْضَاۤءُ لِلنّٰظِرِيْنَ
Rencana Wikipedia yang memerlukan pembersihan selepas diterjemahkan daripada bahasa yang tidak diketahui
Ibrahim pernah meminta pada Allah untuk menyaksikan bagaimana cara Allah menghidupkan kembali makhluk yang sudah mati. Maka saat itu pula Nabi melihat burung yang sudah mati bisa hidup kembali.
Khadijah merupakan wanita yang kaya yang terhormat serta terpandang dikalangan suku Quraisy ketika itu. Beliau menjalani hidup bersamanya selama dua puluh lima tahun hingga ia wafat pada usia enam puluh lima tahun.
Sampai suatu hari, ia merasa sangat lelah dan sedih, kemudian berdoa kepada Allah agar orang-orang kafir dihancurkan. Allah menerima doanya dan memerintahkan Nabi Nuh membuat sebuah kapal besar dari kayu dan jauh dari laut. Setelah kapal selesai dibuat, tiba-tiba hujan lebat banjir besar datang.
Baginda diterima bekerja dan bertanggungjawab terhadap pelayaran ke Syam (Syria). Baginda mengelolakan urusniaga itu dengan penuh bijaksana dan pulang dengan keuntungan luar biasa.
Beliau selalu sabar menghadapi perangai buruk bangsa Arab dan orang-orang yang asing bagi beliau. Beliau selalu duduk di atas tanah dan duduk bersama orang-orang miskin serta makan bersama mereka.
Abu Sufyan bin Harits mengungkapkan ketidaksukaannya pada Rasulullah dan dakwahnya melalui syair. Sebgaimana dicatat oleh sejarah, penduduk Mekkah mempunyai kebisaan menulis dan membacakan syai’r, pembacaan syair itu biasa dibacakan di tempat-tempat keramaian seperti pasar. Seorang penyair mempunyai kedudukan yang istimewa, maka dengan kedudukan yang istimewa itu Abu Sufyan bin Harits menyerang Rasulullah dan para sahabatnya melalui syair-syairnya.
Nabi mengalami sakit kepala dan demam tinggi selama beberapa waktu setelah pulang dari naik haji untuk pertama dan terakhirnya.
Bahkan, mereka akan lari tunggang-langgang meninggalkan Makkah dan kehidupan mereka, serta berlindung ke gunung-gunung. Mereka tidak dapat memahami bahwa bangsa Arab telah memiliki seorang pemimpin Ilahi dan mereka bukanlah bangsa Arab yang dulu lagi.
Dalam kurun waktu dua puluh tiga tahun, beliau telah berhasil melakukan empat pekerjaan besar dan fundamental meskipun banyak aral melintang dan problema yang melilit.
"Wahai manusia sebagaimana kamu mempunyai hak atas isteri kamu, mereka juga mempunyai hak ke atas kamu. Sekiranya mereka menyempurnakan hak mereka ke atas kamu, maka mereka juga berhak diberikan makan dan pakaian, dalam suasana kasih sayang.
Sebagaimana Nabi Ilyasa juga dikategorikan sebagai seorang hamba yang terbaik. Mukjizat yang diberikan kepada nabi Ilyasa yaitu beliau here mampu menghidupkan orang yang sudah meninggal.
Hal ini sesuai tradisi Arab zaman dulu, di mana persusuan bayi harus diserahkan kepada murdi'at atau para perempuan yang menyusui bayi.